JANGAN MAU DIJADIKAN ALAT PENGHANCUR ISLAM DARI DALAM DENGAN BERBEKAL DOKTRIN BID'AH

Ada sebagian golongan yang selalu menamamkan Doktrin yang paling kuat dan dahsyat oleh para Penggiatnya kepada para pengikutnya, Doktrin tersebut adalah doktrin yang salah dan nantinya akan membuat salah kaprah apa yang telah di tanam oleh Para ulama salafus sholih. Doktrin tersebut adalah sebuah pemahaman bahwa :

"SEGALA HAL BARU YANG TIDAK DICONTOHKAN OLEH ROSULULLOH SHOLLALLOHU ALAIHI WA SALLAM ADALAH BID'AH. DAN SETIAP BID'AH ADALAH SESAT DAN SETIAP KESESATAN TEMPATNYA DI NERAKA".

Berangkat dan hanya berbekal dari doktrin tersebut sehingga membuat para pengikutnya seakan kehilangan akal dan nalar sehatnya. Menggempur segala bentuk amaliah ibadah yang tidak sama dan tidak sehaluan dengan pemahamannya dengan menggunakan satu kalimat sakti, yaitu vonis bid'ah .

Berangkat dan hanya berbekal dari doktrin tersebut sehingga membuat para pengikutnya meluluh lantakkan segala bentuk qoidah yang telah dibangun dengan rapi oleh para Ulama Salafus Sholeh ketika merumuskan cara memahami, memaknai dan mengamalkan agama.

Berangkat dan hanya berbekal dari doktrin tersebut sehingga membuat para pengikutnya kehilangan arah dan panduan tentang bagaimana cara memahami dan mengamalkan agama yang benar.

Berangkat dan hanya berbekal dari doktrin tersebut sehingga membuat para pengikutnya menjadi penyulut api perpecahan dan permusuhan antar sesama muslim .

Berangkat dan hanya berbekal dari doktrin tersebut sehingga membuat para pengikutnya dengan begitu ringan seakan tanpa beban menjatuhkan vonis syirik, sesat, kafir kepada saudaranya seiman yg tidak sepemahaman.

Sementara apabila kita mengkaji lebih dalam lagi, belum pernah ditemukan satupun Ulama Salafus Sholih yg memaknai BID'AH dengan arti: "SEGALA HAL BARU YANG TIDAK DICONTOHKAN OLEH ROSULULLOH SHALLALLOHU ALAIHI WA SALLAM".

Berkiut ini saya kutipkan beberapa Qoul para Ulama dalam mendefinisikan BID'AH: Al Imam Asy Syatibi dalam Kitab Al I’tishom. Beliau mengatakan bahwa BIDAH adalah:

عِبَارَةٌ عَنْ طَرِيْقَةٍ فِي الدِّيْنِ مُخْتَرَعَةٍ تُضَاهِي الشَّرْعِيَّةَ يُقْصَدُ بِالسُّلُوْكِ عَلَيْهَا المُبَالَغَةُ فِي التَّعَبُدِ للهِ سُبْحَانَهُ

Suatu istilah untuk suatu jalan dalam agama yang dibuat-buat yang menyerupai syari’at , yang dimaksudkan ketika menempuhnya adalah untuk berlebih-lebihan dalam beribadah kepada Allah Ta’ala.

Imam Syafi’i Rahimahullah dalam Kitab Manaqib Asy-Syafi’i –Jilid 1- Halaman 469 berkata :

الْمُحْدَثَاتُ مِنَ اْلأُمُوْرِ ضَرْبَان
ِ : أَحَدُهُمَا : مَا أُحْدِثَ ِممَّا يُخَالـِفُ كِتَابًا أَوْ سُنَّةً أَوْ أَثرًا أَوْ إِجْمَاعًا، فهَذِهِ اْلبِدْعَةُ الضَّلاَلـَةُ، وَالثَّانِيَةُ : مَا أُحْدِثَ مِنَ الْخَيْرِ لاَ خِلاَفَ فِيْهِ لِوَاحِدٍ مِنْ هذا ، وَهَذِهِ مُحْدَثَةٌ غَيْرُ مَذْمُوْمَةٍ

Perkara-perkara baru itu terbagi menjadi dua macam : Pertama: Perkara baru yang menyalahi al-Qur’an, Sunnah, Ijma’ atau menyalahi Atsar, perkara baru semacam ini adalah bid’ah yang sesat (Bid’ah Dholalah). Kedua: Perkara baru yang baru yang baik dan tidak menyalahi satu pun dari al-Qur’an, Sunnah, maupun Ijma’, maka perkara baru seperti ini tidak tercela (Bid’ah Hasanah).

Dari kedua Qoul Ulama tersebut sungguh tidak ada satupun yg memaknai BID’AH dg makna: "SEGALA HAL BARU YANG TIDAK DICONTOHKAN OLEH ROSULULLOH SHALLALLOHU ALAIHI WASALLAM."

Maka yang menjadi pertanyaan besar adalah :
  1. Apa maksud dan tujuan mereka membelokkan makna BID’AH dari makna yang sesungguhnya?
  2. Bila mereka mengaku sebagai SALAFI (pengikut Ulama salaf), lantas Ulama Salaf yang manakah sesungguhnya yang mereka ikuti ketika memaknai BID’AH sebagaiman yang telah mereka belokkan tersebut???

Oleh karena itu melalui tulisan singkat ini saya mengajak Saudaraku sekalian yg merasa dirinya masih sebagai Ahlus Sunnah Wal Jamaa’ah, segera sadari dan insafilah dari kekeliruan kalian dalam memahami makna BID’AH yang telah keluar dari pemahaman para Ulama Salafus Sholih .
Janganlah kalian ridlo dijadikan sebagai mortir alat pemecah belah persatuan, kesatuan dan kerukunan antar sesama saudara seiman.

Mari bersama sama bangkit bersatu padu membangun satu kekuatan dalam menghalau musuh-musuh Islam dengan bersama sama berada dalam satu barisan Ahlus Sunnah Wal Jamaa’ah, dengan cara kembali ke pemahaman para Ulama Salafus Sholih dalam memahami, memaknai serta mengamalkan agama Islam yang kita cintai ini.

Sadarlah …… sadarlah…… sadarlah wahai saudaraku sekalian .

Demikian sekelumit ajakan dari Al-Faqir.
Semoga ada manfaatnya .
Disqus Comments